Konsumsi energi kita dapat memiliki
dampak penting terhadap
lingkungan hidup. Menekan dampak negatif dari kegiatan manusia terhadap
lingkungan
hidup, termasuk penggunaan energi merupakan prioritas global
Namun demikian, penting untuk menjaga keseimbangan antara
perhatian terhadap lingkungan dan
prioritas pembangunan ekonomi dan sosial.
‘Pembangunan berkelanjutan’ menggabungkan tiga hal dan didefinisikan
sebagai: “pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengkompromikan
kemampuan dari generasi penerus untuk memenuhi kebutuhanmereka sendiri”.
terutama tambang terbuka, memerlukan lahan yang luas untuk diganggu
sementara. Hal tersebut menimbulkan permasalahan lingkungan hidup, termasuk
erosi tanah, polusi debu, suara dan air, serta dampat terhadap keanekaragaman
hayati setempat. Tindakan-tindakan dilakukan dalam poerasi tambang modern untuk
menekan dampak-dampak tersebut. Perencanaan dan pengelolaan lingkungan yang
baik akan menekan dampak pertambangan terhadap lingkungan hidup dan membantu
melestarikan keanekaragaman hayati.
Konsumsi energi global meningkatkan
sejumlah masalah lingkungan hidup. Untuk batu bara, timbulnya polutan, seperti
oksida belerang dan nitrogen (SOx dan NOx), serta partikel dan unsur
penelusuran, seperti merkuri, merupakan suatu masalah. Teknologi telah
dikembangkan dan dikerahkan untuk menekan emisi-emisi tersebut.
Msalah yang paling baru adalah
emisi karbon dioksida (CO2). Lepasanya CO2 ke atmosfer dari kegiatan manusia –
seringkali disebut emisi antropogenik – memiliki keterkaitan dengan pemanasan
global. Pembakaran bahan bakar fosil adalah sumber utama dari emisi
antropogenik di seluruh dunia. Sementara penggunaan minyak dalam sektor
transportasi merupakan sumber utama dari emisi CO2 yang terkait dengan energi,
Batu bara juga merupakan sumber yang penting. Akibatnya, industri telah
melakukan penelitian dan pengembangan opsi teknologi untuk memenuhi maslah
lingkungan hidup baru ini.
Clean coal technology (CCT –
teknologi batu bara bersih) merupakan kisaran dari opsi teknologi yang mampu
meningkatkan kinerja lingkungan batu bara. Teknologi tersebut mengurangi emisi,
mengurangi limbah dan meningkatkan jumlah energi yang diperoleh dari setiap ton
batu bara
(ESP – electrostatic precipitators)
Alat Curah Elektrostatik dan Filter
Kain Partikel-partikel halus sisa pembakaran batu bara dapat dikendalikan oleh
alat curah elektrostatik dan filter kain. Alat curah elektrostatik dan filter
kain dapat menghilangkan 99,5% emisi partikel-partikel halus dan sangat banyak
digunakan di negara-negara berkembang dan negara-negara maju. Pada alat curah
elektrostatik, gas pembakaran yang bermuatan partikel halus melewati pelat
kondensor, dimana suatu medan listrik memberikan muatan pada partikel-partikel
tersebut. Medan listrik tersebut menarik partikel-partikel ke arah pelat
kondensor tempat partikel-partikel tersebut berakumulasi dan dapat dibuang.
Mengurangi Emisi Karbon Dioksida
Masalah
lingkungan hidup yang utama yang dialami oleh dunia saat ini adalah risiko
terjadinya‘pemanasan global.’
Gas-gas yang terjadi secara alami
di atmosfer membantu mengatur suhu bumi dengan menangkap radiasi lain – ini
dikenal sebagai efek rumah kaca (lihat diagram pada halaman 36).
Kegiatan-kegiatan manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, menghasilkan
gas-gas rumah kaca (GHG – Greenhouse Gases) yang berakumulasi di atmosfir. Para
ilmuwan yakin bahwa pembentukan gas tersebut menyebabkan pengaruh rumah kaca
yang ditingkatkan yang dapat menyebabkan
pemanasan global dan perubahan iklim.
(CCS – Tangkapan dan Penyimpanan Karbon).
Carbon Capture & Storage
(Tangkapan dan Penyimpanan Karbon) Faktor penting dalam penggunaan batu bara di
masa yang akan datang adalah tingkat dimana emisi CO2 dapat dikurangi. Banyak
yang telah dilakukan untuk mencapai hal ini seperti peningkatan tingkat
efisiensi. Salah satu opsi yang paling menjanjikan di masa depan adalah Carbon
Capture and Storage
Teknologi Carbon Capture and
Storage (Tangkapan dan Penyimpanan Karbon) memungkinkan emisi karbon dioksida
untuk dibersihkan dari aliran buang pembakaran batu bara atau pembentukan gas
dan dibuang sedemikian rupa sehingga karbon dioksida tidak masuk ke atmosfir.
Teknologi yang memungkinan CO2 untuk ditangkap dari aliran emisi telah
digunakan bertahun-tahun untuk menghasilkan CO2 murni untuk digunakan dalam
industri pengolahan makanan dan industri kimia. Perusahaan minyak seringkali
memisahkan CO2 dari gas alam sebelum gas tersebut dikirim ke pasar melalui jaringan
pipa. Beberapa perusahaan telah mulai menyimpan CO2 secara permanen jauh di
dalam tanah dalam akuifer garam.
Share This :
0 komentar